Sepeda gendut atau fatbike masih tergolong minim penggemarnya. Hal ini bisa dilihat dari eksistensinya di jalanan, jarang sekali kita lihat sepeda jenis ini. Banyak yang beranggapan, berat lah, capek lah, dan lain-lain sebagainya. Saat orang bilang demikian, saya juga sempet mikir, iya juga kali ya. Apalagi review di Youtube itu sangat sedikit tentang sepeda beginian.
Nah, saya sebenarnya sudah mengincar sepeda gendut ini sejak 3 tahunan lalu. Saat awal-awal pandemi, di mana sepeda jadi booming, dan harganya gila-gilaan. Saat itu, sebenarnya pengen banget meminang sepeda gendut ini, namun karena beberapa alasan akhirnya saya lewatkan. Tapi, dalam tiga tahun itu, saya selalu iseng untuk stalking foto-foto orang lagi gowes pakai sepeda gendut ini.
Keinginan untuk memiliki si sepeda gendut ini kembali muncul di tahun 2023. Bahkan ngebet banget sampai-sampai harus membangun birokrasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan istri tercinta hehehe, untuk bisa membawa si sepeda gendut ini ke rumah.
Berkat kegigihan dalam hal mengajukan proposal dan perijinan untuk memastikan sepeda itu bakal dipakai dan tidak menjadi pajangan yang menyingkirkan area jemuran, akhirnya sepeda gendut itu bisa saya bawa pulang, heheheh.
Kesan pertama pada sepeda ini tentu saja, SANGAR. Sepeda dengan kaki gede, ban gambot, pasti akan menunjukkan kesan yang gagah sekaligus kocak
Setelah beli, saya langsung gowes, dan benar saja, hampir setiap orang yang berpapasan di jalan, selalu melirik dan tertawa dengan beragam komentar. Yang paling sering saya dengar adalah, ban mobil tuh, hahahaha.
Setelah pemakaian selama lebih dari tiga minggu, sepeda ini menyenangkan. Gowesnya gak cape juga, biasa kok normal, kayak sepeda biasanya.
Untuk kenyamanan berkendara tentu saja saya rasakan, karena cukup empuk ketika menghajar gundukan, atau jalan kurang bagus.
Tapi jika untuk jarak jauh terus terang saya belum mencobanya. Nah, nanti di kesempatan lain, kita akan sharing pengalamannya ya.
Comments
Post a Comment