Skip to main content

Jadilah Hero VS Narkoba

Perjuangan para pahlawan melawan penjajah telah menghantarkan negeri ini menjadi negeri yang merdeka dan berdaulat. Sebagai generasi penerus, tentu kita tidak boleh tinggal diam dan membiarkan negeri ini diganggu oleh pihak-pihak luar yang tidak senang dengan perkembangan negeri ini.

Persoalan narkoba, yang menghantam bertubi-tubi bangsa ini, tentu bukan perkara sederhana. Hal ini bisa jadi bentuk penjajahan gaya baru tanpa angkat senjata. Pasokan narkoba yang terus menerus datang bak gelombang tsunami diyakini semata-mata untuk menghabisi potensi generasi produktif bangsa ini.

Tentu, perang semacam ini harus disikapi oleh anak muda dengan melakukan langkah-langkah nyata melawan narkoba. Tanggal 10 November, tentu harus menjadi semacam peringatan pada kita sebagai penerus perjuangan para pahlawan terdahulu. Saat ini, yang dihadapi Indonesia sangat beragam bentuk ancamannya, dari mulai narkoba, terorisme dan korupsi serta kejahatan-kejahatan lainnya.

Narkoba adalah ancaman yang sangat berbahaya, dan bahkan bisa dikatakan lebih berbahaya dibanding yang lainnya. Estimasi korban yang diakibatkan narkoba, kurang lebihnya tiga puluh hingga empat puluhan nyawa anak bangsa terenggut sia-sia karena dampak dari narkoba.
Saat ini narkoba tidak hanya menyerang lapisan dewasa, bahkan anak-anak SD bahkan TK pun ada yang sudah terkena dampaknya. Ini jelas tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena jika ini didiamkan, maka tinggal tunggu waktu saja, loss generation bisa saja benar-benar terjadi.

Kita tidak menginginkan hal ini terjadi. Karena itulah, semua elemen bangsa ini harus mulai peduli dan mulai membakar semangat masing-masing untuk melakukan upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba sesuai potensi dan kapasitasnya masing-masing.

Secara konseptual, persoalan narkoba  itu adalah perkara demand (permintaan) dan supply (pasokan). Permintaan melimpah, tentu pasokannya pun berlimpah. Keduanya harus diputus, harus diselesaikan.

Masyarakat luas pada dasarnya memiliki potensi untuk melakukan gerakan menekan demand, yaitu dengan caran melakukan pencegahan, pemberdayaan masyarakat dan juga rehabiltiasi.
Kita semua bisa melakukan upaya heroik dalam konteks hal ini. Dalam upaya preventif, tentu kita semua wajib membekali diri kita masing-masing dengan pengetahuan yang kuat tentang betapa bahayanya narkoba. Jika kita pribadi sudah memiliki pemahaman yang kuat, maka kita wajib menularkannya pada orang lain. Mulai di lingkungan keluarga, kita berikan pemahaman pada anggota keluarga kita yang lain. Lalu lebih luas lagi, kita sebarkan pemahaman kita pada lingkungan sekitar. Kita tidak usah malu untuk menyempatkan diri mengupas masalah narkoba di lingkungan pergaulan kita. Misalkan saat nongkrong bareng di balai warga, cobalah untuk tetap dapat mengkorelasikan isu yang hangat dengan narkoba.

Contohnya begini, saat ada orang lain yang sedang membicarakan tentang hangatnya Pilkada, nah bisa saja kita masuk dengan mengatakan bahwa Pilkada saat ini cukup bagus, karena calonnya saja syaratnya harus bebas dari narkoba.

Jadi cobalah untuk memperhatikan apa yang orang bicarakan, tapi  kita dengan sigap menyambungkan dengan isu terkait narkoba.

Begitu pula dengan obrolan di dunia maya ataupun media sosial seperti dalam aplikasi Whatssap. Sesuai pengalaman penulis, penyampaian pesan-pesan narkoba itu bisa dimulai dari grup bincang-bincang di Whatsapp. Di sini, penulis seringkali memancing isu-isu terkait narkoba, jika sudah ada tanggapan maka di situlah kesempatan kita berbagi cerita tentang bahayanya narkoba disertai dengan contoh-contoh kasus yang sudah ditangani oleh BNN ataupun kepolisian ataupun instansi lainnya.

Menjadi hero, tentu tidak bisa cukup dengan kata-kata. Ketika di lingkungan kita ada yang terindikasi oleh narkoba, maka jangan ragu-ragu untuk segera berkoordinasi dengan pengurus warga agar segera membawa orang tersebut berobat atau rehabilitasi. Pecandu jangan dibiarkan sendiri dan terus menerus diperbudak oleh bandar. Mereka harus diselamatkan, mereka butuh uluran tangan.

Apakah masyarakat umum bisa memberikan kontribusi dalam upaya menekan supply atau pasokan dengan cara pemberantasan? Jawabannya bisa akan tetapi sesuai dengan porsinya. Upaya pemberantasan narkoba seperti penangkapan para penjahat narkoba sudah jelas  terkait dengan kewenangan aparat penegakan hukum. Sebagai masyarakat kita bisa membantu aparat dengan memberikan informasi yang jelas tentang adanya dugaan tindak penyalahgunaan ataupun peredaran narkoba di sebuah tempat.

Jadi pada intinya, semua bisa melakukan kontribusi nyata sesuai dengan koridornya. Itulah hal pentingnya, masyarakat harus bergerak, masyarakat harus proaktif, masyarakat tak boleh permisif ketika lingkungannya diusik oleh hal-hal negatif seperti narkoba.

Karena itulah, jadilah pahlawan dengan cara menyelamatkan anak bangsa dari jeratan narkoba. #stopnarkoba

Comments

Popular posts from this blog

Sepeda Ban Gede Enggak Bikin Cape

 Sepeda gendut atau fatbike masih tergolong minim penggemarnya. Hal ini bisa dilihat dari eksistensinya di jalanan, jarang sekali kita lihat sepeda jenis ini. Banyak yang beranggapan, berat lah, capek lah, dan lain-lain sebagainya. Saat orang bilang demikian, saya juga sempet mikir, iya juga kali ya. Apalagi review di Youtube itu sangat sedikit tentang sepeda beginian.  Nah, saya sebenarnya sudah mengincar sepeda gendut ini sejak 3 tahunan lalu. Saat awal-awal pandemi, di mana sepeda jadi booming, dan harganya gila-gilaan. Saat itu, sebenarnya pengen banget meminang sepeda gendut ini, namun karena beberapa alasan akhirnya saya lewatkan. Tapi, dalam tiga tahun itu, saya selalu iseng untuk stalking foto-foto orang lagi gowes pakai sepeda gendut ini.  Keinginan untuk memiliki si sepeda gendut ini kembali muncul di tahun 2023. Bahkan ngebet banget sampai-sampai harus membangun birokrasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan  istri tercinta hehehe, untuk bisa membawa si sepeda gendut

Namanya Satria Keenan Arrais

9 bulan 5 hari,  tepat pada tanggal 2 Februari 2013 akhirnya jagoan saya menyapa dunia. Namanya Satria Keenan Arrais, yang artinya seorang pejuang yang memiliki visi tajam dan seorang pemimpin. Tepat lahir di dunia saat azan subuh, hati saya bergetar, senyum terkembang, dan rasa syukur tak terhingga selalu dipanjatkan kepada Allah SWT. Air mata bahagia bercucuran, lalu mengumandangkan azan sambil nangis, gak peduli nadanya fals dan tidak beraturan. Hehe Keenan merupakan anugerah terindah yang pernah saya dapatkan di dunia ini. Ini adalah titipan Allah yang sangat berharga. Campur aduk haru bahagia, tapi di sisi lain,saya harus siap menerima amanah yang maha dahsat ini. Bagaimana tidak, sepanjang hayat saya, saya harus bisa mendidik, membimbing, dan mengarahkan buah hati ini untuk menjadi seseorang yang berakhlak mulia. Proses persalinan istri saya membuahkan cerita unik tersendiri. Tanggal 1 Februari 2013, rencananya saya akan pulang ke Wonogiri mengantarkan istri saya. Karen

Momentum

 Tanggal 1 Juni 2023 akan selalu menjadi pengalaman yang menjadi pelajaran berharga bagi saya.  Bersepeda harusnya menjadi momentum berbahagia, tapi justru ini menjadi nestapa. Kenapa? ya karena karena kurangnya waspada saya kehilangan tas dan seisinya, yaitu dompet berisi surat penting dan ponsel.  Tentu, ini menjadi pelajaran yang sangat mahal bagi saya, keluarga dan orang-orang terdekat saya, agar selalu hati-hati dan waspada dalam menjalankan segala aktivitas.  Pada intinya, saya dijambret. Modusnya, pelaku menggunakan sepeda motor, memepet, meneriaki, dan menepuk pundak saya hingga blank sekitar 2-3 detik, lalu mengambil tas selempang yang melekat di badan. Meski sempat melakukan perlawanan dan berusaha mempertahankan tas, tapi apa daya, momentum itu berada di tangan si penjambret. Momentum hilang tas pun melayang.  Dari situ, saya terus menganalisis dari kejadian yang saya alami. Ternyata momentum itulah yang sangat krusial. Karena seharusnya, dalam momentum kontak mata yang hany