Skip to main content

Ide Film Aku dan Pena

Di tengah kesibukan, saya selalu sempatkan untuk sejenak berpikir kira-kira saya bisa gak ya membuat sebuah naskah film. Dengan pengetahuan yang seadanya dan belajar dari melihat banyak film-film yang pernah saya tonton sebagai referensi, maka munculah membuat film dengan konsep remaja tapi menghadirkan eskalasi aksi tingkat tinggi (ceileh..sok bener deh hehehe).

Berikut ini sih ide filmnya :

Tema Film
“Aku dan Pena”
Tema utama dari film ini adalah sebuah kepahlawanan yang ternyata dapat tersalurkan dengan cara sederhana, dan bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk anak kecil sekalipun. Kepahlawanan ini tersaji dalam karakter Jajang, seorang remaja kelas 2 SMP, yang memiliki mimpi untuk menjadi wartawan. Tanpa sengaja mimpi itu ia dapat wujudkan meski dengan hal yang sederhana, dan ia dapat menjadi pahlawan karena dengan kemampuannya menulis, ia dapat membuat sebuah perubahan di lingkungannya.
Ide Dasar
Pada saat awal penulisan, banyak ide yang muncul terkait, akan tetapi penulis jatuh cinta pada alur cerita yang mengisahkan petualangan jurnalistik dengan intrik sederhana. Munculah gagasan untuk menulis sebuah cerita tentang anak desa yang ingin jadi wartawan, dan akhirnya bisa menjadi wartawan dadakan, dan ia bisa menyelamatkan lingkungannya dari kehancuran.
Dengan alur yang sedikit berbau petualangan, penulis ingin menyampaikan pesan bahwa hidup itu memang penuh resiko, dan siapa pun yang bertarung dalam mengatasi resiko besar, maka dia berpotensi untuk menjadi pahlawan.
Pesan yang ingin dibangun dalam film ini adalah tetap bernuansa pendidikan, dengan pendekatan jurnalistik, karena penulis belum melihat banyak film di negeri ini yang berbasis tema jurnalistik. Sehingga penulis memilih genre drama-action, sedikit komedi.
Sinopsis
Jajang, seorang murid kelas 2 SMP Sukamiskin, bercita-cita untuk menjadi wartawan. Untuk mencapai tujuannya, ia rela setiap hari Minggu subuh pergi ke Kota Pataruman (bukan nama kota sebenarnya) untuk menjadi loper Koran. Motivasi yang tancapkan dalam dirinya adalah,  menjadi loper Koran menjadikannya kaya ilmu, karena ia dapat membaca Koran dengan gratis, dan jika berhasil menjual Koran maka ia mendapatkan uang serta hadiah beberapa eksemplar Koran. Hasil Koran yang ia dapatkan ia simpan dan ia arsipkan lewat cara kliping sederhana di rumahnya. Berbagai isu, tajuk rencana, ia simpan dengan rapi dan ia pelajari teknik penulisan yang ada pada semua jenis berita.
Pada suatu hari ia berkenalan dengan seorang Wartawan bernama Ajat Darajat, dari Harian Terbit Terang (fiktif). Perkenalannya dengan wartawan ini membawanya ke dalam sebuah petualangan seru. Ajat yang ingin meliput tentang penebangan liar di desanya Jajang yaitu Cipancur, mengajak Jajang untuk ikut merasakan serunya liputan investigasi.
Upaya peliputan itu tidak berhasil karena Ajat dan Jajang meloncat ke sungai setelah dikejar para penebang liar. Kondisi fisik Ajat melemah, dan ia hanya sanggup menuliskan dua pertiga isi berita. Hingga akhirnya Ajat meninggal,  maka satu pertiga isi berita pun dilanjutkan oleh Jajang, dengan segala keterbatasan dan kesederhanaan.
Isi tulisan hasil kolaborasi Ajat dan Jajang akhirnya menggemparkan, dan menyeret seorang tokoh pengusaha yang dikenal bersih dan jujur. Dengan berita yang dibuat oleh Jajang dan Ajat, desa Cipancur menjadi selamat dari upaya penebangan liar.


 semoga saja sih ada yang tertarik hehehe...

Comments

Popular posts from this blog

BNN Gelar Penyuluhan Narkoba berbasis Edutainment di PT ASKES

Ibarat meja yang growak akibat rayap, maka sama halnya dengan otak yang terkena narkoba, akan rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Demikian disampaikan oleh Dr Victor Pudjiadi, Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, saat memberikan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba di kantor pusat PT ASKES Indonesia, Rabu (2/1). Penyuluhan narkoba yang ditampilkan oleh BNN ini tetap mengusung ciri khas education and entertainment (edutainment) , sehingga pesan-pesan tentang bahaya narkoba dapat tersampaikan dengan baik melalui hiburan-hiburan yang segar, baik itu lewat aksi sulap, musik, pantomime dan sejumlah hiburan tak kalah menarik lainnya. Di hadapan  lebih dari 200 jajaran PT ASKES, Direktur Advokasi menekankan bahwa narkoba akan menimbulkan dampak yang sangat parah jika disalahgunakan. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi di darat, laut dan udara disebabkan  oleh penyalahgunaan narkoba. Masalah narkoba yang kian memprihatinkan ini menuntut seluruh elemen mas...

Balada Mencari Pengasuh

Oh anakku sayang..dilema sang ibu bekerja adalah mencari pengasuh anak ketika harus meninggalkan anak di rumah demi pekerjaan. Perjuangan mama dimulai saat Keenan masih  berumur 1 bulan. Mama sudah mulai browsing and searching pengasuh. Kabar baik datang dari Kakek yang memberitahu kalau ada pengasuh dari kampung kakek dulu. Ah jadi lega, ga perlu mikirin cari pengasuh pas nanti pulang ke rumah Mbah Kakung.  Berita itu akhirnya datang juga. Papa dapat kabar dari Kakek kalau pengasuhnya tidak jadi datang. Mama langsung sedih dan panik karena 2 Minggu lagi Mama sudah harus masuk kerja. Setelah berunding dengan Mbah Uti dan Budhe Ami, akhirnya Budhe yang akan momong Keenan sampai mama dapat pengasuh. Baru 4 hari kita di Bekasi setelah liburan di rumah Mbah Kung, mama dapat pengasuh. Namanya Teh Lastri dari Sukabumi berkat jasa agen ART, namanya Mang deden. Si teteh ini baru berumur 23 tahun tapi sudah menikah dan punya 2 anak. Hasil wawancara mama dengan si teteh terungk...

Racun

Aku saat ini seperti selebritis Diperbincangkan di setiap penjuru bumi Katanya aku racun, tapi kok tampak seperti madu Katanya aku membunuh, tapi  banyak jiwa bertekuk lutut dan menciumku Setiap hari lembar surat kabar mencecar Betapa diriku dihujat tapi banyak juga membelaiku sambil tertawa lebar Banyak orang mencariku.. Di sudut gang, di sudut perbatasan hingga di tengah lautan Dibawa dengan kapal mewah,  pernah Dibalut dalam plastik bekas pun pasrah Lalu bermalam di balik pakaian dalam pun lumrah Aku dinilai terlalu tinggi.. Nominal rupiahnya menjulang  sentuh  langit Tapi Ingat!!!! aku itu pembunuh Aku bantai berpuluh puluh anak negeri Dalam satu kali rotasi bumi Pasukan coklat, biru, hijau telah seret aku Membakarku jadi abu Tapi racun-racun lain masih bergerak ke sana kemari Tertawa kecil Mati satu, beredar tak terhitung Aku memang racun.. Aku juga membunuh.. Aku pisahkan anak dengan ibu Aku renggan...