Skip to main content

Behind Story n Dreams


Sebenarnya saya nyesel kenapa belum sempat mengisahkan hal hal seru yg terjadi di lingkungan tempat tinggal saya yg asoy, selama bbrapa bulan ke belakang.

Harusnya momentum 17 agustus kemaren saya kupas habis betapa kerennya warga cluster dalam berkreasi dan memberi warna di hari kemerdekaan yg amat istimewa.

Berkaca dalam tiga bulan belakangan ini, saya melihat ada banyak nilai nilai kehidupan yang ajib banget di cluster ini.

Pertama, totalitas dalam menyambut hari kemerdekaan kemaren saya bilang yg terkeren sepanjang sejarah hidup saya. Solid banget. Wajar jika harus saya katakan total, karena jelas warganya begitu semangat untuk memeriahkan acara. Bapak bapak mengcreate lomba lomba hingga membeli sarana dan prasarana yg oke punya seperi seperangkat alat tenis meja. Lalu para ibu juga menyiapkan segala macam permainan berikut hadiah dengan begitu kompaknya.

Totalitas juga ditunjukkan ketika bapak2 dan ibu2 ditantang untuk melakukan pentas di atas panggung yg istimewa. Anak2 juga tak kalah hebohnya dengan penampilan tarian tariannya.

Di saat pentas itulah yg membuat saya terkesima karena para bapak bapaknya sangat "gila" dan tampil sangat hebattt...(yg penting ikhlas)
Bapak bapak bisa menampilkan aksi teatrikal dengan sangat baik dan membuat bu Agus dan ibu ibu lainnya tertawa terbahak-bahak..(sampai guling guling gak ya?..)

Dampak dari aksi Penguin Dance bapak bapak juga berimbas pada saya karena beberapa hari setelah acara tsb saya dikerjai anak saya agar terus berjoget penguin hingga satu jam lamanya...
Hal kedua yg membuat saya makin optimis adalah solidaritas yang kian menguat.

Saya ingat ketika bapak saya meninggal, bapak bapak cluster rela datang jauh jauh untuk memberikan dorongan moril pada saya khususnya.

Hal itu jelas sangat berarti bagi keluarga kami.

Karena itulah dengan nilai2 kemasyarakatan yg terbangun dengan dinamis membuat saya kagum dan menyadarkan kita semua bahwa ternyata kita masih memiliki value untuk membuat hidup bermasyarakat itu lebih kaya warna.

Dreams

Berangkat dari nilai nilai luhur yang muncul dalam kehidupan sosial di cluster kami inilah yang membuat saya tak ragu ragu lagi untuk menciptakan mimpi dan juga kreasi lainnya.

Mimpi selanjutnya yang ingin saya wujudkan adalah menjadikan taman serba guna itu bukan hanya sebagai taman bermain saja akan tetapi juga jadi laboratorium terbuka agar anak anak bisa belajar banyak hal.

Saya sebagai penyuka dunia tulis menulis tentu sangat ingin berbagi ketrampilan agar anak anak yg minat di bidang hal ini bisa tergugah untuk berani menulis.

Dalam bidang lain, seperti olahraga saya juga bermimpi bisa menghadirkan atlet basket, badminton, pingpong dll agar bisa memberikan coaching clinic untuk anak anak cluster kami.
Saya juga sering berbincang dengan Mas Danu tentang rencana membuat karya karya seni sesuai dengan bidang kami masing-masing.

Kalau saya ingin membuat mading yg berisi tulisan dari seluruh warga dari mulai bapak bapaknya hingga anak anak. Selain tulisan, saya juga ingin memajang foto foto kegiatan yg sudah dilakukan selama ini.
Sementara itu,mas Danu berencana membuat tong sampah yang dilukis dengan gambar2 lucu dan mengandung pesan positif khususnya untuk anak anak kita.
Nah itulah sekelumit pemikiran saya..So Bagaimanakah dengan Anda???
(di istana kecil kami, BLI QQ7/32,rabu malam)

Comments

Popular posts from this blog

Sepeda Ban Gede Enggak Bikin Cape

 Sepeda gendut atau fatbike masih tergolong minim penggemarnya. Hal ini bisa dilihat dari eksistensinya di jalanan, jarang sekali kita lihat sepeda jenis ini. Banyak yang beranggapan, berat lah, capek lah, dan lain-lain sebagainya. Saat orang bilang demikian, saya juga sempet mikir, iya juga kali ya. Apalagi review di Youtube itu sangat sedikit tentang sepeda beginian.  Nah, saya sebenarnya sudah mengincar sepeda gendut ini sejak 3 tahunan lalu. Saat awal-awal pandemi, di mana sepeda jadi booming, dan harganya gila-gilaan. Saat itu, sebenarnya pengen banget meminang sepeda gendut ini, namun karena beberapa alasan akhirnya saya lewatkan. Tapi, dalam tiga tahun itu, saya selalu iseng untuk stalking foto-foto orang lagi gowes pakai sepeda gendut ini.  Keinginan untuk memiliki si sepeda gendut ini kembali muncul di tahun 2023. Bahkan ngebet banget sampai-sampai harus membangun birokrasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan  istri tercinta hehehe, untuk bisa membawa si sepeda gendut

Namanya Satria Keenan Arrais

9 bulan 5 hari,  tepat pada tanggal 2 Februari 2013 akhirnya jagoan saya menyapa dunia. Namanya Satria Keenan Arrais, yang artinya seorang pejuang yang memiliki visi tajam dan seorang pemimpin. Tepat lahir di dunia saat azan subuh, hati saya bergetar, senyum terkembang, dan rasa syukur tak terhingga selalu dipanjatkan kepada Allah SWT. Air mata bahagia bercucuran, lalu mengumandangkan azan sambil nangis, gak peduli nadanya fals dan tidak beraturan. Hehe Keenan merupakan anugerah terindah yang pernah saya dapatkan di dunia ini. Ini adalah titipan Allah yang sangat berharga. Campur aduk haru bahagia, tapi di sisi lain,saya harus siap menerima amanah yang maha dahsat ini. Bagaimana tidak, sepanjang hayat saya, saya harus bisa mendidik, membimbing, dan mengarahkan buah hati ini untuk menjadi seseorang yang berakhlak mulia. Proses persalinan istri saya membuahkan cerita unik tersendiri. Tanggal 1 Februari 2013, rencananya saya akan pulang ke Wonogiri mengantarkan istri saya. Karen

Momentum

 Tanggal 1 Juni 2023 akan selalu menjadi pengalaman yang menjadi pelajaran berharga bagi saya.  Bersepeda harusnya menjadi momentum berbahagia, tapi justru ini menjadi nestapa. Kenapa? ya karena karena kurangnya waspada saya kehilangan tas dan seisinya, yaitu dompet berisi surat penting dan ponsel.  Tentu, ini menjadi pelajaran yang sangat mahal bagi saya, keluarga dan orang-orang terdekat saya, agar selalu hati-hati dan waspada dalam menjalankan segala aktivitas.  Pada intinya, saya dijambret. Modusnya, pelaku menggunakan sepeda motor, memepet, meneriaki, dan menepuk pundak saya hingga blank sekitar 2-3 detik, lalu mengambil tas selempang yang melekat di badan. Meski sempat melakukan perlawanan dan berusaha mempertahankan tas, tapi apa daya, momentum itu berada di tangan si penjambret. Momentum hilang tas pun melayang.  Dari situ, saya terus menganalisis dari kejadian yang saya alami. Ternyata momentum itulah yang sangat krusial. Karena seharusnya, dalam momentum kontak mata yang hany