Skip to main content

Tak ada kejutan di Taken 3

Jumat, 10 Januari 2015, mata tertuju ke layar laptop yang sedang menampilkan trailer Taken 3. karena penggemar Liam Neeson, hasrat untuk menonton taken 3 makin kuat.

Akhir pekan kesampaian juga menonton film ini. lima menit pertama teasernya tidak terlalu mengejutkan, karena sangat tipikal film hollywood. Melewati opening, drama yang kuat seperti ingin dituturkan oleh Luc Besson kepada pemirsa tentang sebuah keluarga yang bahagia tapi dalam kondisi tercerai berai. Lumayan lah,adegan membawa Panda oleh Kakek Liam, cukup membuat senyum simpul.

Setelah setengah jam, tensi mulai meninggi ketika istri Brian Mills (Liam Neeson) tergorok di atas ranjangnya, dan inilah gerbang pembuka dari segala aksi yang bergulir dalam film. Brian dituduh membunuh tapi tak ngaku dan anda pasti tahu, akan ada kejar-kejaran polisi dan Bryan, Namun, dari kaca mata yang awam, saya kok tidak mendapatkan ketegangan yang berarti, saat kejar-kejaran mulai terjadi, karena sepertinya aksi yang ditampilkan sangat biasa, apalagi kondisi Bryan yang sudah tua.

Harapan saya sih, ada kecerdikan ala Mc Gyver ketika kabur dari polisi, atau menghilangkan diri dari kejaran ala agen rahasia yang penuh taktik tapi manusiawi.

overall, alur mudah ditebak dan tidak ada kejutan dalam konteks cara Bryan mengatasi masalah. Ekspekstasi saya, ia bisa mengatasi masalah dengan segala keterbatasan,sepeti bagaimana memecahkan kasus di Taken 1 dan 2, yang minim alat, tapi metode intelijen benar-benar dipakai, meski dengan alat yang sangat sederhana.
Pertempuran jarak dekat juga sangat lambat, mungkin karena memang ia sudah tua....
Jika harus memberikan nilai, terpaksa saya memberikan point 6,5 dalam skala 10...

Comments

Popular posts from this blog

BNN Gelar Penyuluhan Narkoba berbasis Edutainment di PT ASKES

Ibarat meja yang growak akibat rayap, maka sama halnya dengan otak yang terkena narkoba, akan rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Demikian disampaikan oleh Dr Victor Pudjiadi, Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, saat memberikan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba di kantor pusat PT ASKES Indonesia, Rabu (2/1). Penyuluhan narkoba yang ditampilkan oleh BNN ini tetap mengusung ciri khas education and entertainment (edutainment) , sehingga pesan-pesan tentang bahaya narkoba dapat tersampaikan dengan baik melalui hiburan-hiburan yang segar, baik itu lewat aksi sulap, musik, pantomime dan sejumlah hiburan tak kalah menarik lainnya. Di hadapan  lebih dari 200 jajaran PT ASKES, Direktur Advokasi menekankan bahwa narkoba akan menimbulkan dampak yang sangat parah jika disalahgunakan. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi di darat, laut dan udara disebabkan  oleh penyalahgunaan narkoba. Masalah narkoba yang kian memprihatinkan ini menuntut seluruh elemen mas...

Balada Mencari Pengasuh

Oh anakku sayang..dilema sang ibu bekerja adalah mencari pengasuh anak ketika harus meninggalkan anak di rumah demi pekerjaan. Perjuangan mama dimulai saat Keenan masih  berumur 1 bulan. Mama sudah mulai browsing and searching pengasuh. Kabar baik datang dari Kakek yang memberitahu kalau ada pengasuh dari kampung kakek dulu. Ah jadi lega, ga perlu mikirin cari pengasuh pas nanti pulang ke rumah Mbah Kakung.  Berita itu akhirnya datang juga. Papa dapat kabar dari Kakek kalau pengasuhnya tidak jadi datang. Mama langsung sedih dan panik karena 2 Minggu lagi Mama sudah harus masuk kerja. Setelah berunding dengan Mbah Uti dan Budhe Ami, akhirnya Budhe yang akan momong Keenan sampai mama dapat pengasuh. Baru 4 hari kita di Bekasi setelah liburan di rumah Mbah Kung, mama dapat pengasuh. Namanya Teh Lastri dari Sukabumi berkat jasa agen ART, namanya Mang deden. Si teteh ini baru berumur 23 tahun tapi sudah menikah dan punya 2 anak. Hasil wawancara mama dengan si teteh terungk...

BNN Pacu Produktivitas Mantan Pecandu

Mengatasi masalah adiksi bukan perkara mudah. Setelah para pecandu ini pulih dari ketergantungannya, masalah tidak berhenti sampai di sini, karena pasca pulih dari kecanduan narkoba mereka dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang sulit. Apakah mereka bisa terus clean dan  kembali produktif? Atau apakah mereka masih bisa diterima oleh keluarga atau lingkungannya? Pertanyaan besar ini menjadi persoalan yang cukup pelik, dan menyita pemikiran yang sangat serius, tidak terkecuali oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagai leading sector dalam upaya pemulihan para mantan pecandu narkoba melalui program pascarehabilitasi. Berbagai upaya terus dilakukan oleh BNN bersama dengan mitra lainnya baik itu instansi pemerintah dan juga swasta. Hasilnya, sedikit demi sedikit titik pencerahan mulai tampak. Kepala BNN, Anang Iskandar menegaskan bahwa akselerasi program pascarehabilitasi harus terus diaktualisasikan dan dalam pelaksanaannya harus  merangkul berbagai pihak terutama...