Sore itu, bioskop cukup ramai..banyak hijaber mengantri untuk menonton film yang katanya dinanti-nanti.
Saya pun akhirnya masuk ke antrian untuk menonton film yang memakan biaya yang cukup besar, yaitu Haji Backpacker.
Setelah melihat keseluruhan film ini, ada beberapa hal yang saya rasakan. Pertama dari segi penyajian gambar, film ini memberikan kesegaran yang sangat memanjakan mata. Untaian pemandangan yang terhampar dari Thailand hingga Saudi Arabia telah menghadirkan kekaguman cita rasa ala nat geo.
Namun dari segi cerita, ada satu hal yang sedikit membuat saya mengganjal.sebagai orang awam saya tidak menikmati adanya sentuhan dramatis yang membalut plot yang dibangun sedikit maju mundur. Saya tidak begitu banyak merasakan konflik batin yang terefleksikan dari interaksi antara pemain-pemainnya. Intensitas emosi hanya terasakan ketika Mada menjalani petualangannya di Thailand. Di sini, ada kompleksitas masalah, ada konflik yang kentara antar pemain, sehingga membangun drama yang cukup kuat.
Tapi, setelah Mada menghilang dari Thailand, lalu muncul di Tiongkok, Tibet, dan bla-bla hingga di tanah suci Mekkah, semua terasa hanya sebagai perjalan manusia backpacker yang tidak ada sentuhan drama dalam plotnya.
Saya pun akhirnya masuk ke antrian untuk menonton film yang memakan biaya yang cukup besar, yaitu Haji Backpacker.
Setelah melihat keseluruhan film ini, ada beberapa hal yang saya rasakan. Pertama dari segi penyajian gambar, film ini memberikan kesegaran yang sangat memanjakan mata. Untaian pemandangan yang terhampar dari Thailand hingga Saudi Arabia telah menghadirkan kekaguman cita rasa ala nat geo.
Namun dari segi cerita, ada satu hal yang sedikit membuat saya mengganjal.sebagai orang awam saya tidak menikmati adanya sentuhan dramatis yang membalut plot yang dibangun sedikit maju mundur. Saya tidak begitu banyak merasakan konflik batin yang terefleksikan dari interaksi antara pemain-pemainnya. Intensitas emosi hanya terasakan ketika Mada menjalani petualangannya di Thailand. Di sini, ada kompleksitas masalah, ada konflik yang kentara antar pemain, sehingga membangun drama yang cukup kuat.
Tapi, setelah Mada menghilang dari Thailand, lalu muncul di Tiongkok, Tibet, dan bla-bla hingga di tanah suci Mekkah, semua terasa hanya sebagai perjalan manusia backpacker yang tidak ada sentuhan drama dalam plotnya.
Comments
Post a Comment