Skip to main content

Sukses Bagi Seluruh Peserta UN


Ujian Nasional, dalam beberapa periode ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi seluruh siswa yang sebentar lagi menanggalkan kostum putih abu-abu. Demi menggapai angka 5,5 dari tiga mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan juga matematika, berbagai cara pun dilakukan. Dari mulai belajar pagi siang sore, atau bahkan habis solat tahajud, hingga mengikuti serangkaian istigosah bersama para alim ulama. 
Usaha-usaha yang disebutkan di atas memang tidaklah berlebihan karena pada prinsipnya memang kebersihan diri secara moril dan spiritual memang harus harmonis. Mengingat penentu kita berhasil atau tidak adalah Allah SWT. Namun yang menjadi miris adalah ketika sejumlah siswa di sebuah daerah yang mulai melakukan hal-hal klenik seperti rajah di pulpen atau hal lainnya yang justru menyimpang dari apa yang digariskan nabi Muhammad SAW.
Apa yang bisa diharapkan dari pulpen atau pensil yang sudah diberikan rajah, jampe-jampe, atau jimat? Apakah iya dengan rajah tersebut si pulpen bisa bergerak sendiri mencari jawaban yang benar? Jika memang demikian menjadi fakta, kenapa tidak seluruh stir mobil di Indonesia dituliskan rajah sehingga tidak ada lagi kecelakaan di negeri tercinta ini….
Secara pribadi saya sungguh menyesalkan hal-hal seperti itu dapat mewarnai persiapan jelang pertarungan besar bernama UN.
UN pada dasarnya bukan segalanya, artinya bukan akhir dari segala usaha. Seluruh siswa harus menguatkan diri untuk menerima segala kemungkinan, bukan hanya siap untuk lulus, tapi juga harus menguatkan diri ketika ternyata tidak lulus.
Sifat ksatria inilah yang harus dihimpun dibungkus lalu disimpan dalam setiap benak para siswa. Kegagalan memang akan menyesakkan, tapi pemerintah kan menyediakan opsi jika memang ada siswa yang gagal ujian.
Yang pasti, bagi para calon peserta UN, saya mendoakan agar semua lulus dengan upaya yang terbaik, bukan dengan segala kecurangan yang seringkali mewarnai peristiwa penting ini. Percayalah dengan diri sendiri, dan percaya bahwa Allah SWT selalu bersama kalian…Lupakan klenik, lupakan cara licik…Apapun hasil yang diperoleh dari hasil kejujuran semua akan berujung pada kemaslahatan..amiiin good luck guys..

Comments

Popular posts from this blog

Sepeda Ban Gede Enggak Bikin Cape

 Sepeda gendut atau fatbike masih tergolong minim penggemarnya. Hal ini bisa dilihat dari eksistensinya di jalanan, jarang sekali kita lihat sepeda jenis ini. Banyak yang beranggapan, berat lah, capek lah, dan lain-lain sebagainya. Saat orang bilang demikian, saya juga sempet mikir, iya juga kali ya. Apalagi review di Youtube itu sangat sedikit tentang sepeda beginian.  Nah, saya sebenarnya sudah mengincar sepeda gendut ini sejak 3 tahunan lalu. Saat awal-awal pandemi, di mana sepeda jadi booming, dan harganya gila-gilaan. Saat itu, sebenarnya pengen banget meminang sepeda gendut ini, namun karena beberapa alasan akhirnya saya lewatkan. Tapi, dalam tiga tahun itu, saya selalu iseng untuk stalking foto-foto orang lagi gowes pakai sepeda gendut ini.  Keinginan untuk memiliki si sepeda gendut ini kembali muncul di tahun 2023. Bahkan ngebet banget sampai-sampai harus membangun birokrasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan  istri tercinta hehehe, untuk bisa membawa si sepeda gendut

Namanya Satria Keenan Arrais

9 bulan 5 hari,  tepat pada tanggal 2 Februari 2013 akhirnya jagoan saya menyapa dunia. Namanya Satria Keenan Arrais, yang artinya seorang pejuang yang memiliki visi tajam dan seorang pemimpin. Tepat lahir di dunia saat azan subuh, hati saya bergetar, senyum terkembang, dan rasa syukur tak terhingga selalu dipanjatkan kepada Allah SWT. Air mata bahagia bercucuran, lalu mengumandangkan azan sambil nangis, gak peduli nadanya fals dan tidak beraturan. Hehe Keenan merupakan anugerah terindah yang pernah saya dapatkan di dunia ini. Ini adalah titipan Allah yang sangat berharga. Campur aduk haru bahagia, tapi di sisi lain,saya harus siap menerima amanah yang maha dahsat ini. Bagaimana tidak, sepanjang hayat saya, saya harus bisa mendidik, membimbing, dan mengarahkan buah hati ini untuk menjadi seseorang yang berakhlak mulia. Proses persalinan istri saya membuahkan cerita unik tersendiri. Tanggal 1 Februari 2013, rencananya saya akan pulang ke Wonogiri mengantarkan istri saya. Karen

Momentum

 Tanggal 1 Juni 2023 akan selalu menjadi pengalaman yang menjadi pelajaran berharga bagi saya.  Bersepeda harusnya menjadi momentum berbahagia, tapi justru ini menjadi nestapa. Kenapa? ya karena karena kurangnya waspada saya kehilangan tas dan seisinya, yaitu dompet berisi surat penting dan ponsel.  Tentu, ini menjadi pelajaran yang sangat mahal bagi saya, keluarga dan orang-orang terdekat saya, agar selalu hati-hati dan waspada dalam menjalankan segala aktivitas.  Pada intinya, saya dijambret. Modusnya, pelaku menggunakan sepeda motor, memepet, meneriaki, dan menepuk pundak saya hingga blank sekitar 2-3 detik, lalu mengambil tas selempang yang melekat di badan. Meski sempat melakukan perlawanan dan berusaha mempertahankan tas, tapi apa daya, momentum itu berada di tangan si penjambret. Momentum hilang tas pun melayang.  Dari situ, saya terus menganalisis dari kejadian yang saya alami. Ternyata momentum itulah yang sangat krusial. Karena seharusnya, dalam momentum kontak mata yang hany