Dalam rangka peningkatan SDM dalam
bidang terapi rehabilitasi suatu kebijakan dan strategi nasional sangat
diperlukan. Sebagai salah satu langkah konkret untuk merumuskan kebijakan dan
strategi nasional tentang peningkatan kompentensi SDM dalam bidang terapi dan
rehabilitasi, BNN menyelenggarakan seminar nasional yang membahas seluruh aspek
yang terkait dengan kompetensi SDM dalam bidang terapi dan rehabilitasi.
Bertempat di Gedung BNN lantai 7, seminar nasional ini
dibuka oleh Kepala BNN, Anang Iskandar, Sabtu (12/1). Kepala BNN berharap
melalui kegiatan seminar ini, para konselor yang sudah ada akan mendapatkan
materi yang lebih komprehensif, sehingga pemahaman dan kemampuannya akan
semakin meningkat. Di samping itu, Kepala BNN menambahkan agar kegiatan ini
dapat menghasilkan sejumlah rekomendasi yang signifikan dalam rangka penyusunan
strategi dan kebijakan nasional dalam bidang peningkatan kompetensi SDM dalam
bidang terapi dan rehabilitasi.
Seminar nasional ini mengundang
sejumlah pemateri yang berpengalaman di bidangnya, antara lain seperti Dr.Benny
Ardjil,Sp.yang menyampaikan materi mengenai Peran
BNN Dalam Sertifikasi Konselor Adiksi; Sejarah Dan
Langkah-Langkah Yang Sudah Dijalankan. Selain itu pula, hadir narasumber
dari luar negeri yaut Mr.Tay Bian How, selaku Direktur Asian Centre for Certification and Education (ACCE)-Colombo Plan. Ia menyampaikan materi Peran
ACCE Dalam Meningkatkan Kompetensi Konselor Adiksi.
Berbicara mengenai SDM di bidang
terapi rehabilitasi, Dr Benny Ardjil
dalam kesempatan ini mengatakan kepada tim Humas BNN bahwa para pekerja di
bidang terapi rehabilitasi, seperti konselor adiksi di Indonesia ini belum
sepenuhnya memiliki pengalaman dan pendidikan yang sistematis.
Salah satu faktor yang menyebabkan hal
tersebut adalah banyaknya konselor yang belum terfasilitasi untuk mengikuti uji
kompetensi di bidang konseling adiksi. Menanggapi permasalah ini, BNN telah
merintis pembentukan Dewan
Sertifikasi Konselor Adiksi Indonesia
(DSKAI) pada tahun 2010. Sementara itu, di level internasional, Colombo
Plan pada tahun 2009
telah membentuk Asian Centre for
Certification and Education (ACCE) bagi profesional di bidang adiksi.
Selama 2
tahun terakhir ini DSKAI telah menjalankan tiga kali program pelatihan untuk para konselor bekerja
sama dengan BNN. Pelatihan ini dipandu oleh Trainer
DSKAI (15 orang) yang telah menjalani pelatihan dari Colombo Plan- Asian Center for Certification and Education for
Addiction Professional dan NAADAC( National Association of Alcohol and Drug
Abuse Counselor). Para konselor yang
lulus dalam pelatihan tersebut mendapatkan sertifikat International
Certified Addiction Counselor Level-1 (ICAC Level-1).
Pada dasarnya, untuk mencetak konselor
yang profesional, dibutuhkan para trainer konselor yang handal dengan kualitas
dan kuantitas yang lebih meningkat. Salah langkah konkret untuk
meningkatkan jumlah para trainer tersebut, DSKI telah menjalin
kerja sama dengan Colombo Plan dan NAADAC (National Association of Alcohol and
Drug Abuse Counselor) untuk mengadakan pelatihan bagi calon trainer, pada Juni
2012 lalu. Hasilnya, jumlah trainer untuk konselor adiksi Indonesia bertambah
menjadi 12 orang, dengan perincian, 3 orang dari BNN, 3 orang dari praktisi
psikolog dan psikiater, 5 orang aktivis LSM, dan 1 orang dari Kementerian Sosial.
Sebagai bentuk apresiasi dan pengukuhan
untuk para trainer tersebut, pada rangkaian kegiatan seminar nasional ini, BNN
menyerahkan sertifikat kepada ke-12
trainer yang telah mengikuti pelatihan di bawah program Colombo Plan- Asian Center for Certification and Education for
Addiction Professional dan NAADAC( National Association of Alcohol and Drug
Abuse Counselor).
Comments
Post a Comment