Skip to main content

Hit and Run

Sore-sore pas pulang kantor, rasa penat dan capek langsung nyerbu, alhasil saya jadi ngantuk dan males ngapa-ngapain. Padahal cuaca hari ini cukup bersahabat. Akhirnya iseng aja lah belanja kebutuhan jasmani seperti makanan ringan, minuman yang berwarna warni, dan buah-buahan. Sementara itu, untuk kebutuhan rohani, saya beli DVD. Meski beberapa kali ditipu oleh tukang DVD depan pusat belanja ini, tapi sepertinya saya tidak kapok untuk membeli. Begonya lagi saya nanya apakah film ini bagus atau tidak...tentu saja jawabannya pasti filmnya bagus..

Tangan saya malas untuk ngacak2 katalog film yang ada, akhirnya nanya aja, ada komedi yang seger gak?...tanpa banyak kata, si tukang DVD ini langsung menyodorkan 5 film sekaligus. Tapi saya pilih satu aja, yang judulnya Hit and Run. Dari judulnya sih lumayan eye catchy, dan desain covernya keren juga. Ya udah saya beli dah tu film....

Di rumah saya tidak banyak ekspektasi yang berlebih, yang penting saya nonton lalu see what next...
10 menit pertama, lumayan tegang nih, soalnya chit chat pemeran utamanya ada di ranjang. hahay, tapi rupanya mereka cuma becandaan, jadi u guys gak bisa lihat adegan yang semestinya jadi harapan banyak pria...cerdik juga ni film, mungkin biar gak terlihat kacangan ya...

Tapi makin lama, ya film ini lumayan lah bikin menghibur. Dax Shepard memainkan perannya dengan baik. Jadi alurnya cukup jelas bray, dan gampang dicerna. komedinya lahir otomatis mengikuti alurnya yang cukup logis. Banyak film hollywood yang lucunya itu kadang gak logis, dan terlalu maksain.

Ide film ini sederhana, yaitu bagaimana memanipulasi keadaan untuk mempertahankan keutuhan hubungan. simple kan bray..tapi cerdik juga sih si Dax Shepard (penulis sekaligus pemeran utama) untuk membuat plot ringan yang gak ribet tapi lucunya dapet.

Dax Shepard memerankan tokoh Yul Perkin yang menyamar jadi Charles Bronson. Ia tinggal di sebuah desa, namanya Milton, kecamatan dan kelurahannya saya gak tau bray. Si charlie ini sedang berada dalam program pengawasan atau perlindungan saksi. Ia diawasi oleh seorang polisi koplak yang selalu bermasalah dengan pistol dan mobilnya. Gila aja bray masa iya pistol bisa nembak2 sendiri atau mobil bisa jalan sendiri ketika dikonci (part yang ini memang agak maksa).....

Di masa pengasingannya di desa ini, Charles cinta mati ama yang namanya Annie, dosen mata kuliah penyelesaian sengketa tanpa kekerasan (jurusan yang aneh dan langka). Suatu hari Annie ditawarkan kerja di LA, yang notabene jauh banget dari desa Milton. Dari sinilah masalah demi masalah lahir. Si Annie pengen ke LA, tapi bingung juga karena si Charlie kan gak mungkin pergi dari desa itu karena di bawah program perlindungan saksi...tapi karena cinta mati Charlie pun rela mengantarkan Annie pergi ke LA untuk wawancara kerja di tempat yang lebih bonafid................

Dari sinilah petualangan dimulai....
Di tengah perjalan dari Milton ke LA, mulai banyak konflik, dari mulai mereka diikuti oleh mantan pacarnya Annie yang rese, dan kejar-kejaran dengan mantan partner kejahatannya dari masa lampau...dan bla..bla.bla.  Saat petualangan ini juga jati diri si Charlie terungkap oleh pacarnya sendiri yaitu si Annie...bahwa ia bernama asli Yul Perkin yang merupakan seseorang yang terlibat dalam perampokan bank dan bersaksi melawan mantan rekan perampokannya demi melindungi dirinya.

Kelucuan film ini memang tidak segila film lain seperti American Pie Reunion, ProjectX atau yang lainnya. Tapi film ini cukup menghibur lah..paling tidak saat anda tidak bisa tidur atau lagi pusing abis diomelin atasan anda, hahay..okey bray, saya rekomendasikan lah film ini untuk pengantar tidur anda....


Comments

Popular posts from this blog

Sepeda Ban Gede Enggak Bikin Cape

 Sepeda gendut atau fatbike masih tergolong minim penggemarnya. Hal ini bisa dilihat dari eksistensinya di jalanan, jarang sekali kita lihat sepeda jenis ini. Banyak yang beranggapan, berat lah, capek lah, dan lain-lain sebagainya. Saat orang bilang demikian, saya juga sempet mikir, iya juga kali ya. Apalagi review di Youtube itu sangat sedikit tentang sepeda beginian.  Nah, saya sebenarnya sudah mengincar sepeda gendut ini sejak 3 tahunan lalu. Saat awal-awal pandemi, di mana sepeda jadi booming, dan harganya gila-gilaan. Saat itu, sebenarnya pengen banget meminang sepeda gendut ini, namun karena beberapa alasan akhirnya saya lewatkan. Tapi, dalam tiga tahun itu, saya selalu iseng untuk stalking foto-foto orang lagi gowes pakai sepeda gendut ini.  Keinginan untuk memiliki si sepeda gendut ini kembali muncul di tahun 2023. Bahkan ngebet banget sampai-sampai harus membangun birokrasi yang lebih intensif dan komprehensif dengan  istri tercinta hehehe, untuk bisa membawa si sepeda gendut

Namanya Satria Keenan Arrais

9 bulan 5 hari,  tepat pada tanggal 2 Februari 2013 akhirnya jagoan saya menyapa dunia. Namanya Satria Keenan Arrais, yang artinya seorang pejuang yang memiliki visi tajam dan seorang pemimpin. Tepat lahir di dunia saat azan subuh, hati saya bergetar, senyum terkembang, dan rasa syukur tak terhingga selalu dipanjatkan kepada Allah SWT. Air mata bahagia bercucuran, lalu mengumandangkan azan sambil nangis, gak peduli nadanya fals dan tidak beraturan. Hehe Keenan merupakan anugerah terindah yang pernah saya dapatkan di dunia ini. Ini adalah titipan Allah yang sangat berharga. Campur aduk haru bahagia, tapi di sisi lain,saya harus siap menerima amanah yang maha dahsat ini. Bagaimana tidak, sepanjang hayat saya, saya harus bisa mendidik, membimbing, dan mengarahkan buah hati ini untuk menjadi seseorang yang berakhlak mulia. Proses persalinan istri saya membuahkan cerita unik tersendiri. Tanggal 1 Februari 2013, rencananya saya akan pulang ke Wonogiri mengantarkan istri saya. Karen

Momentum

 Tanggal 1 Juni 2023 akan selalu menjadi pengalaman yang menjadi pelajaran berharga bagi saya.  Bersepeda harusnya menjadi momentum berbahagia, tapi justru ini menjadi nestapa. Kenapa? ya karena karena kurangnya waspada saya kehilangan tas dan seisinya, yaitu dompet berisi surat penting dan ponsel.  Tentu, ini menjadi pelajaran yang sangat mahal bagi saya, keluarga dan orang-orang terdekat saya, agar selalu hati-hati dan waspada dalam menjalankan segala aktivitas.  Pada intinya, saya dijambret. Modusnya, pelaku menggunakan sepeda motor, memepet, meneriaki, dan menepuk pundak saya hingga blank sekitar 2-3 detik, lalu mengambil tas selempang yang melekat di badan. Meski sempat melakukan perlawanan dan berusaha mempertahankan tas, tapi apa daya, momentum itu berada di tangan si penjambret. Momentum hilang tas pun melayang.  Dari situ, saya terus menganalisis dari kejadian yang saya alami. Ternyata momentum itulah yang sangat krusial. Karena seharusnya, dalam momentum kontak mata yang hany