Skip to main content

Keenan Injak Dwi Warsa

Sekarang si Jagoan itu sudah dua tahun mengarungi perjalanan hidupnya. Transformasi sikap, perilaku dan penampilannya terus tumbuh berkembang. Yang pasti tambah ganteng kayak bapaknya, pinter kaya mamahnya, dan cerewet kaya nenek moyangnya.

Usia dua tahun jadi fase Keenan bereksplorasi dengan gerakan dan ucapan. Dia sudah bisa makan dengan sendok, nunjuk dan sebut nama benda binatang dan lain-lain. dan paling lucu lagi, dia sudah bisa mengatur kami layaknya sutradara.

Tidak terasa memang, semoga saja, Satria Keenan Arrais, sang jagoan yang kadang masih suka nangis(kalo ga keturutan kemauannya, hehe) jadi anak yang soleh dan menjaga iman takwa serta harga diri keluarga, bangsa dan negaranya dan tentu saja agamanya.

Dengan dinamikanya yang makin bertingkah, makin banyak gaya, kadang memang saya sebagai bapaknya tidak bisa berdamai dengan rasa sabar, kadang terpeleset mengeluarkan sedikit hardikan, tapi dengan penuh ketulusan itu bukan sesuatu yang ingin disengaja. Itu bukan dengan maksud menyakiti. Maaf ya Dek, hehe, papa akan lakukan hal yang lebih baik untuk mengucurkan nilai edukasi pada anak papah yang tercinta..

Menginjak usia dua warsa, kami memang tidak memberikan pesta yang istimewa. Tapi di balik itu semua, kami selalu menggelontorkan jutaan doa untuk kesehatan Keenan, untuk kebahagiaan Keenan, untuk segala hal positif di kemudian hari.

Doa kami selalu yang terbaik untuk Keenan sayang..

Comments

Popular posts from this blog

BNN Gelar Penyuluhan Narkoba berbasis Edutainment di PT ASKES

Ibarat meja yang growak akibat rayap, maka sama halnya dengan otak yang terkena narkoba, akan rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi. Demikian disampaikan oleh Dr Victor Pudjiadi, Direktur Advokasi Deputi Bidang Pencegahan BNN, saat memberikan penyuluhan bahaya penyalahgunaan narkoba di kantor pusat PT ASKES Indonesia, Rabu (2/1). Penyuluhan narkoba yang ditampilkan oleh BNN ini tetap mengusung ciri khas education and entertainment (edutainment) , sehingga pesan-pesan tentang bahaya narkoba dapat tersampaikan dengan baik melalui hiburan-hiburan yang segar, baik itu lewat aksi sulap, musik, pantomime dan sejumlah hiburan tak kalah menarik lainnya. Di hadapan  lebih dari 200 jajaran PT ASKES, Direktur Advokasi menekankan bahwa narkoba akan menimbulkan dampak yang sangat parah jika disalahgunakan. Tidak sedikit kecelakaan yang terjadi di darat, laut dan udara disebabkan  oleh penyalahgunaan narkoba. Masalah narkoba yang kian memprihatinkan ini menuntut seluruh elemen mas...

Balada Mencari Pengasuh

Oh anakku sayang..dilema sang ibu bekerja adalah mencari pengasuh anak ketika harus meninggalkan anak di rumah demi pekerjaan. Perjuangan mama dimulai saat Keenan masih  berumur 1 bulan. Mama sudah mulai browsing and searching pengasuh. Kabar baik datang dari Kakek yang memberitahu kalau ada pengasuh dari kampung kakek dulu. Ah jadi lega, ga perlu mikirin cari pengasuh pas nanti pulang ke rumah Mbah Kakung.  Berita itu akhirnya datang juga. Papa dapat kabar dari Kakek kalau pengasuhnya tidak jadi datang. Mama langsung sedih dan panik karena 2 Minggu lagi Mama sudah harus masuk kerja. Setelah berunding dengan Mbah Uti dan Budhe Ami, akhirnya Budhe yang akan momong Keenan sampai mama dapat pengasuh. Baru 4 hari kita di Bekasi setelah liburan di rumah Mbah Kung, mama dapat pengasuh. Namanya Teh Lastri dari Sukabumi berkat jasa agen ART, namanya Mang deden. Si teteh ini baru berumur 23 tahun tapi sudah menikah dan punya 2 anak. Hasil wawancara mama dengan si teteh terungk...

Racun

Aku saat ini seperti selebritis Diperbincangkan di setiap penjuru bumi Katanya aku racun, tapi kok tampak seperti madu Katanya aku membunuh, tapi  banyak jiwa bertekuk lutut dan menciumku Setiap hari lembar surat kabar mencecar Betapa diriku dihujat tapi banyak juga membelaiku sambil tertawa lebar Banyak orang mencariku.. Di sudut gang, di sudut perbatasan hingga di tengah lautan Dibawa dengan kapal mewah,  pernah Dibalut dalam plastik bekas pun pasrah Lalu bermalam di balik pakaian dalam pun lumrah Aku dinilai terlalu tinggi.. Nominal rupiahnya menjulang  sentuh  langit Tapi Ingat!!!! aku itu pembunuh Aku bantai berpuluh puluh anak negeri Dalam satu kali rotasi bumi Pasukan coklat, biru, hijau telah seret aku Membakarku jadi abu Tapi racun-racun lain masih bergerak ke sana kemari Tertawa kecil Mati satu, beredar tak terhitung Aku memang racun.. Aku juga membunuh.. Aku pisahkan anak dengan ibu Aku renggan...