Suatu malam, tepatnya 1 September 2014, selepas tunaikan solat magrib, rasa kangen itu muncul. Saya menelpon Keenan, yang nun jauh di Wonogiri. Sayup-sayup suaranya riang, berkicau seperti burung, dan jelas terdengar beberapa kata-kata...seperti "Mamah, mamah..."..Akhirnya..
Selama ini, Keenan memang sulit mengatakan mamah. kata mamah meluncur kalo dia lagi bete, marah, atau kepengen tidur.. tapi ketika dalam waktu on fire, kata-kata "papah" yang selalu meluncur..hehe
Malam itulah, saya juga mendapat laporan bahwa Keenan sudah bisa mengucapkan beberapa kata dari bahasa jawa seperti : Iwak, emoh, opo..dsb..ia juga bisa sudah bisa mengucapkan Susu, bobo, habis, titus (tikus), dan bisa menyanyi topi saya bundar (tentu dengan lirik yang belum jelas..heheheh)...
We are proud of you Keenan, My best Boy.....
Love...
Sebentar lagi kita ketemu sayang...
Selama ini, Keenan memang sulit mengatakan mamah. kata mamah meluncur kalo dia lagi bete, marah, atau kepengen tidur.. tapi ketika dalam waktu on fire, kata-kata "papah" yang selalu meluncur..hehe
Malam itulah, saya juga mendapat laporan bahwa Keenan sudah bisa mengucapkan beberapa kata dari bahasa jawa seperti : Iwak, emoh, opo..dsb..ia juga bisa sudah bisa mengucapkan Susu, bobo, habis, titus (tikus), dan bisa menyanyi topi saya bundar (tentu dengan lirik yang belum jelas..heheheh)...
We are proud of you Keenan, My best Boy.....
Love...
Sebentar lagi kita ketemu sayang...
Comments
Post a Comment